Menaklukkan Soal, Menghitung Peluang, dan Meraih Pembelajaran

 

Haii.. aku qori, mau cerita dikit boleh yaa..

3 tahun lalu, ada satu momen yang takkan pernah kulupakan, yaitu ketika aku mengikuti Liga Matematika (GAMA) yang diadakan oleh MGMP Matematika SMA Swasta se-Kabupaten Pamekasan. Rasanya luar biasa sekali, karena saat itu aku dan 4 temanku yang lainnya dipercaya untuk mewakili sekolahku . Semangat dan rasa bangga mengalir deras dalam diriku, seakan-akan aku sudah siap menaklukkan segala soal matematika yang ada.

Sejak malam sebelum lomba, setelah kegiatan dipesantren selesai, aku sibuk menyiapkan segala hal: mulai dari berdoa, menyiapkan peralatan, sampai mengulang materi dan rumus-rumus penting. Nahh,,Ketika hari H tiba, saat lomba dimulai, pastinya ada rasa deg-degan ketika menerima kertas soal. Aku menarik napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan diri. Perlahan, aku mulai membaca soal demi soal, menerapkan strategi yang sudah kupelajari sebelumnya. Ada beberapa soal yang sukses membuatku berpikir keras—bahkan hampir putus asa. Tapi aku terus mengingatkan diri untuk tidak menyerah. Dukungan orang tua, teman-teman dan guru-guru di sekolah seolah menjadi tenaga tambahan yang terus memompaku agar tetap fokus.

Ketika waktu lomba usai, aku menatap lembar jawaban dengan perasaan lega sekaligus bangga. Aku tahu, aku sudah mengerahkan kemampuan terbaikku. Saat pengumuman pemenang, meskipun rasa deg-degan kembali menyerang, aku merasa puas dan bahagia dengan apa pun hasilnya. Namun, saat pengumuman hasil, aku merasa getir. Ternyata, kami ber-5 tidak berhasil untuk lolos babak selanjutnya. Rasa sedih tentu ada, tetapi itu sudah cukup membanggakan.  Dan kalian tahu?? Ternyata diantara 4 temanku yang lain, tingkatan nilai tertinggi adalah AKU. Alhamdulillahh meskipun yahh tidak lolos babak selanjutnya,,

Pengalaman itu mengajarkanku bahwa dalam setiap perjuangan, keberhasilan bukan semata-mata soal menang atau kalah. Aku belajar untuk lebih menghargai proses, menemukan kekuatan dari kegagalan, dan menyadari bahwa setiap tantangan adalah kesempatan untuk tumbuh. Kini, aku melihat hari itu sebagai batu loncatan yang memotivasi aku untuk terus berlatih dan mengasah kemampuan. Aku yakin, dengan semangat pantang menyerah, kesempatan untuk bersinar di masa depan akan datang.

Dan yapp, look at this , selembar kertas yang sangat berharga🤍



# 160_Qoriatul Fadilah


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pensiun Jadi Atlet

Sudah Sayang Diri Sendiri Belum?

Lomba Matematika Tingkat Provinsi Di ITS