Pengalaman Tak Terlupakan di Masa SMA



Halo teman-teman, aku Zaini, biasa dipanggil Zen. Kali ini aku mau cerita tentang salah satu pengalaman paling berkesan dalam hidupku. Jadi, waktu aku kelas 12 SMA, aku sempat mengalami masalah yang cukup berat, yang hampir membuatku gagal lulus tahun itu. Masalah ini membuatku sangat terpuruk karena aku bingung banget harus bilang apa ke orang rumah. Keluargaku sangat berharap aku bisa lulus tepat waktu dan ikut prosesi kelulusan di sekolah.


Akhirnya, setelah melalui banyak pertimbangan, aku tetap lulus, tapi sayangnya nggak bisa ikut acara lepas pisah kelas bareng teman-teman. Rasanya sedih banget, tapi ya gimana lagi, itu semua akibat kesalahan yang murni datang dari diriku sendiri.


Di tengah keputusasaan itu, tiba-tiba temanku ngajak ikut Lomba Duta Genre. Aku sendiri waktu itu belum tahu apa itu Duta Genre, karena aku kira "Genre" itu tentang jenis-jenis film. Penasaran, akhirnya aku cari tahu lewat Google. Ternyata, Duta Genre adalah bagian dari program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). GenRe itu singkatan dari Generasi Berencana, yang fokus kegiatannya untuk remaja di bawah 25 tahun, dengan usia minimal 17 tahun.


Awalnya sih aku agak minder, nggak pede banget buat daftar. Tapi karena dorongan rasa percaya diri yang besar, aku akhirnya mutusin buat daftar juga. Setelah melalui beberapa tahapan seleksi yang cukup ketat—mulai dari tes tulis materi, tes bakat, hingga tes wawancara—Alhamdulillah aku berhasil terpilih sebagai salah satu dari 10 finalis dari lebih 100 peserta tingkat kabupaten.


Bayangin aja, aku yang asalnya dari desa dan nggak terkenal sama sekali, bisa lolos jadi finalis, sedangkan peserta lain berasal dari sekolah-sekolah ternama di kabupaten, seperti SMAN 1, SMAN 2, SMKN 1, dan MAN 1 & 2. Rasa bangga dan bahagia banget bisa lolos, apalagi jadi satu-satunya peserta dari daerah Pantura Kabupatenku.


Di sisi lain, aku juga merasa ini menjadi cara untuk menebus kekuranganku, karena meski nggak bisa ikut prosesi lepas pisah kelas, aku tetap bisa membanggakan keluargaku. Bahkan keluarga besar aku diundang ke Pendopo Kabupaten untuk mendukung aku. 


Aku juga sangat bersyukur, karena pengalaman ini mengajarkan aku untuk nggak pernah menyerah. Setelah melalui masa sulit, akhirnya aku merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Jadi, pesan dari cerita ini, buat teman-teman yang lagi menghadapi kesulitan atau kesedihan, percayalah bahwa itu semua akan berlalu. Terus berpikir positif dan lihatlah ke depan. Pasti ada sesuatu yang lebih indah di sana setelah kamu melewati semua rintangan itu.


Terima kasih sudah baca cerita singkat ini. Semoga bisa memberi semangat dan inspirasi buat kalian semua! 


©Bangkalan, Senin, 17 Maret 2025

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pensiun Jadi Atlet

Sudah Sayang Diri Sendiri Belum?

Lomba Matematika Tingkat Provinsi Di ITS