Berani bangkit dari kata Mustahil

Nama: Ukhtul Izza Nurfadila

 Kelas : 4 E

NIM    : 230611100159

Tema: Aku bangga pada diriku sendiri


Sebelum masuk ketopik utama kenalan dulu yuk dengan author,,,,,

Hai perkenalkan aku izza, dalam diriku, aku selalu menanamkan dan membuat afirmasi positif,  aku selalu menanamkan sebelum aku bangga sama orang lain, aku harus bangga dengan diriku sendiri, karena sudah menemani proses yang panjang hingga aku ber usia seperti sekarang. Dari kata-kata ini mustahil jika aku tidak pernah melalui hari yang berat, dan dari situlah lahir afirmasi bahwa aku bangga dengan diriku yang saat ini. Ada banyak cerita dalam hidup, setiap fase hidup pasti pernah mengalami rasa kecewa dan bangga dengan diri sendiri. Iya!  di tulisan kali ini aku akan bercerita salah satu hal yang membuat aku bangga dengan diriku. Aku selalu ingin berdampak dan terlibat serta hidupku bermanfaat bagi orang lain. Ini cerita di bangku putih abu-abu.

Saat aku duduk di bangku putih abu-abu, aku banyak bertemu dengan berbagai jenis sifat manusia, ada yang ambisius dalam menggapai mimpinya, ada yang mudah nyerah, ada yang tingkahnya diluar ekspektasi. Saat itu  disekolah mewajibkan setiap anak untuk ikut ekstrakurikuler agar memiliki skil yang bisa diasah. Aku tertarik  dengan salah satu eksul (KIR) kelompok Ilmiah Remaja. Cerita berlanjut, akan tetapi di ekskul ini semuanya tidak berjalan mulus seperti apa yang aku bayangkan, eksul iini hampir dibubarkan dari sekolah karena peminatnya yang hanya 5 orang, iya itu aku bersama teman-temanku. Sebuah kata mustahil dalam waktu beberapa minggu dari guru Pembina yang memberi waktu untuk membuka open rekruitmen anggota baru dengan target yang diberikan hingga kita bisa menarik 50 lebih angota baru bahkan itu lebih dari target yang ditentukan. Semua itu tidak lepas dari latihan tiap pulang sekolah untuk menampilkan pentas yang memukau didepan warga sekolah dan membuat teman-teman melirik ekskul KIR, dan saaat itu kami menampilkan beberapa ekperimen sederhana yang bersifat ilmiah.  Dari sini aku bangga pada diriku karena bisa berdampak dan membuktikan hal yang mustahil dan bahkan sesuatu yang akan dihilangkan bisa bersinar kembali dengan usaha yang dilakukan bersama dengan teman – teman. Bahkan ekskul ini mendapat peminat ke 2 terbesar di sekolah ditahun itu.

Aku bangga pada diriku karena bisa membawa KIR bersama dengan 5 orang keren lainnya, hingga bisa bertahan sampai tahun ini, dengan berbagai pelatihan dan skil baru yang diberikan kepada teman-teman. Hal lain yang membuat aku bangga dengan diriku aku bisa membawa nama KIR lolos babak final di Lomba Debat bahasa Indonesia tingkat kabupaten. Aku bangga bisa masuk babak 8 besar walaupun harus kalah di babak final karena melawan sekolah sendiri, tapi aku  dan temanku bisa membawa pulang piala di tahun pertama kepengurusan kami setelah banyak cerita dibalik perjuangan membangkitkan kembali semangat teman-teman untuk bergabung di KIR.

Latihan tiap pulang sekolah hingga berlanju larut malam dan harus menyebrangi lautan untuk sampai ke kabupaten bukan lah hal yang mudah, pengajuan proposal dan kemungkinan-kemungkinan yang mustahil, akhirnya bisa kami patahkan, dan itu adalah salahsatu hal yang membuat aku bangga dengan diriku sendiri.

Aku bangga pada diriku dengan perjuangan dan latihan bersama team untuk mempersembahkan piala ajang perlombaan tingkat kabupaten, dari eskul yang mustahil untuk bangkit kembali bahkan terancam dibubarkan, hingga mendapatka piala pertama ditahun pertama kepengurusan.

 

Dan sampai saat ini aku duduk di bangku kuliah, KIR masih berlanjut dengan peminat yang cukup banyak, dan berhasil melahirkan teman-teman dan mengarahkan mereka menang dibeberapa ajang perlombaaan.

Aku selalu bangga pada diriku yang selalu ingin bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.




 

Komentar

  1. Khoirunnas anfauhum linnas "sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia" 👏👏👏

    BalasHapus
  2. Wahh selamat dan semangat say🫶🥳🫠

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pensiun Jadi Atlet

Sudah Sayang Diri Sendiri Belum?

Lomba Matematika Tingkat Provinsi Di ITS