Akademi Seraphim: Lima Takdir
Pengenalan Tokoh:
1. Evan
Pria pendiam dan dingin, ahli dalam teknologi dan strategi. Memiliki masa lalu misterius dan trauma keluarga yang membuatnya menjaga jarak dari orang lain.
2. Lysandra
Gadis karismatik dan pintar, dikenal sebagai pemimpin alami. Ia memiliki ambisi besar untuk menciptakan dunia yang adil. Menyembunyikan sisi rapuh di balik senyum hangatnya.
3. Noah
Murid terpintar di akademi. Selalu logis dan tenang, namun diam-diam menyimpan dendam terhadap sistem yang pernah menghancurkan keluarganya.
4. Aria
Sosok ceria dan penyayang, ahli dalam seni dan komunikasi. Memiliki kemampuan membaca emosi orang lain dengan sangat akurat. Ia menjadi "jantung" kelompok ini.
5. Reinhardt
Pria kuat dan berwibawa, mantan anak jalanan yang diselamatkan oleh akademi. Setia dan protektif, terutama terhadap Aria yang dia anggap seperti adik.
Sinopsis Cerita:
Di Akademi Seraphim, sebuah sekolah rahasia yang melatih calon pemimpin dunia masa depan, lima siswa terpilih masuk ke dalam program khusus bernama "Project Veritas." Tanpa mereka sadari, program ini adalah bagian dari eksperimen besar untuk menciptakan generasi pemimpin tanpa emosi—yang akan dikendalikan oleh organisasi bayangan bernama "The Core."
Saat satu per satu misi mulai melanggar batas moral, Lysandra mulai mempertanyakan niat asli akademi. Bersama Evan dan Noah, mereka menyelidiki dan menemukan bahwa mereka hanya pion dari rencana besar untuk mengontrol masa depan dunia.
Aria dan Reinhardt sempat ragu, namun setelah melihat seorang siswa lain menjadi korban program ini, mereka bergabung melawan sistem.
---
Dalam puncak konflik, kelima tokoh melawan sistem kendali The Core. Mereka menyabot laboratorium utama dan membocorkan seluruh data ke media dunia. Namun, pertarungan itu menelan korban—Reinhardt mengorbankan dirinya agar yang lain bisa kabur.
Akademi Seraphim dibubarkan. Lysandra dan Aria membentuk organisasi perlindungan siswa. Evan dan Noah menjadi whistleblower teknologi, menyebarkan kebenaran ke dunia.
Meski kehilangan banyak hal, mereka menyadari satu hal: masa depan harus dipilih oleh manusia yang bebas berpikir, bukan dikendalikan.
Komentar
Posting Komentar