Asa yang penuh Enigma
•Penokohan:
Alya: Mahasiswi pendiam, tidak populer, memiliki anxious attachment style—ia mudah merasa cemas, takut ditinggal, dan sangat sensitif terhadap perubahan sikap. Meluapkan pikirannya lewat diary dan sering menyendiri di taman kampus.
Tania: Sahabat Alya yang ceria, suportif, jujur dan aktif dalam organisasi kampus. Ia selalu mengingatkan Alya untuk mencintai dirinya sendiri lebih dulu.
Raka: Atlet basket kampus, populer dan karismatik. Ia memiliki avoidant attachment style—menghindar dari keterikatan emosional dan tidak nyaman jika hubungan mulai terasa intens.
Nico: Teman sekelas Raka, berkacamata, realistis dan cerdas. Ia bukan kompetitor cinta, tapi pengamat jujur. Melihat dengan jelas pola hubungan Raka dan Alya.
Davin: Kapten tim basket, dewasa dan blak-blakan. Menjadi penengah yang netral, sering memberi nasihat keras tapi benar.
•Sinopsis:
Alya dan Raka bertemu secara tak sengaja. Bagi Alya, yang penuh kecemasan dan sensitif terhadap cinta, kehadiran Raka seperti cahaya. Tapi Raka—yang terbiasa menjaga jarak dan menutup diri—tidak pernah benar-benar membuka hatinya. Saat kedekatan tumbuh, Alya merasa terus berharap dan menunggu. Sementara Raka semakin menjauh saat hubungan mulai terasa terlalu dekat.Di tengah rasa yang tumbuh, Alya menemukan kenyataan tak terduga—ia dan Raka pernah berada dalam satu frame foto saat event kampus, jauh sebelum mereka saling mengenal. Tapi semakin dekat, Alya semakin dibuat bingung oleh sikap Raka yang tak pernah memberi kepastian. Dari foto itu, seakan takdir sudah mempertemukan mereka sejak lama. Namun, apakah pertemuan itu berarti takdir atau hanya pelajaran?
•Ending
Beberapa minggu setelah perbincangan terakhir mereka, Alya kembali duduk di bangku taman kampus. Udara sore menyentuh kulitnya lembut. Diary-nya terbuka di pangkuan, dan di dalamnya terselip foto lawas—ia dan Raka dalam satu frame, sebuah kenangan dari masa yang bahkan tidak pernah mereka sadari. Tapi kali ini, Alya tidak lagi menunggu seseorang. Ia hanya duduk. Dan menulis.
Apakah aku dan kamu akan di pertemukan lagi? Setelah aku dan kamu sudah sejauh ini? - alya
Bentala dan bumantara tak akan pernah menjadi amorfati, mereka aksa dan akan selamanya menjadi Enigma.
- mdiary_155
Komentar
Posting Komentar