Deskripsi Tokoh:
1. Han Jiwoo – Seorang analis data yang pendiam, perfeksionis, dan memiliki trauma masa lalu. Di balik wajah dinginnya, ia menyimpan rasa hangat dan peduli, terutama kepada orang yang ia perhatikan diam-diam.
2. Elena Park – Wanita cerdas, dewasa, dan tegas. Sebagai manajer divisi, ia dihormati banyak orang. Namun, di balik sikap profesionalnya, ia menyimpan rasa kesepian yang lama ia kubur dalam rutinitas kerja.
3. Ryo Tanaka – Pria berkacamata yang disiplin dan tertutup. Ia jarang bicara, tapi tindakannya selalu tepat waktu dan penuh makna. Ia bekerja di tim pengembangan dan sering bekerja lembur, menyendiri di ruangannya.
4. Yoon Hana – Sekretaris muda yang ceria dan energik. Ia mudah bergaul, tapi menyimpan perasaan rumit kepada atasannya, antara kekaguman dan harapan yang ia simpan sendiri.
5. Mr. Dante – Pemimpin perusahaan yang disegani. Karismatik, berwibawa, namun misterius. Ia jarang menunjukkan emosi, namun sorot matanya menyimpan luka lama dan cinta yang belum selesai.
Ending:
Seiring waktu berjalan, kehidupan di kantor itu mulai berubah. Jiwoo, yang dulunya hanya fokus pada angka dan laporan, akhirnya memilih mengikuti Mirae yang keluar lebih dulu untuk mengejar hidup yang lebih tenang. Ia menemukan makna kebahagiaan di luar layar komputer.
Elena yang semula merasa cukup dengan status dan pekerjaannya, menyadari bahwa kehadiran Tanaka telah memberi warna baru dalam dunianya. Saat Tanaka dipindah ke cabang luar negeri, Elena tak segan mengajukan cuti panjang untuk menyusulnya, memilih mencintai tanpa menunda.
Hana, yang pernah diam-diam mencintai Dante, akhirnya pergi dari kantor untuk melanjutkan studi. Ia tahu waktunya belum tepat. Namun pertemuan mereka kembali bertahun kemudian menunjukkan bahwa cinta yang matang tidak perlu terburu-buru.
Mr. Dante tetap berdiri di balik meja kantornya. Tapi kali ini, ia tersenyum lebih sering. Mungkin karena surat kecil yang Hana tinggalkan di mejanya dulu, atau karena hatinya mulai percaya bahwa cinta bisa datang kedua kalinya.
Kisah mereka tak berakhir di satu titik, tapi menjelma menjadi perjalanan masing-masing. Tanpa kata-kata, tanpa janji berlebihan, hanya tindakan dan waktu yang membuktikan: cinta, bahkan di balik jas dan dasi, tetap bisa tumbuh dan bersemi.
Komentar
Posting Komentar