CINTA TERHALANG DENDAM
Sifat Tokoh
1. Karina Gabriela Edward:
- Lembut, tapi kuat dan mandiri
- Penuh dendam terhadap ayahnya yang membencinya
- Berani mengambil keputusan sulit
2. Edward Cheng Ho (Ayah Karina):
- Keras dan tidak peduli dengan orang lain
- Mengutamakan bisnis daripada keluarga
- Memiliki dendam terhadap saingan bisnisnya
3. Devano Resandarta Wijaya:
- Lebih santai dan memiliki selera humor
- Mungkin memiliki hati yang lebih lembut dari saudaranya
- Mungkin memiliki sisi lembut yang tersembunyi
- Berkacamata dan suka membaca buku
4. Denandra Artamartha Wijaya:
- Tegas dan percaya diri
- Memiliki ambisi besar dalam bisnis
- Berusaha mencari jalan tengah dalam konflik keluarga
- Dingin dan berhati batu
5. Elina Katarina (Ibu Karina):
- Baik hati dan penuh kasih sayang (dalam kilas balik)
Cinta Terhalang Dendam
Sebuah kisah dari negeri yang maju dan modern, tentang perjodohan dan bisnis. Karina Gabriela Edward adalah anak tunggal dari keluarga konglomerat ternama, tapi hidupnya penuh penderitaan dan kesengsaraan. Ayahnya Edward Cheng Ho membenci kehadirannya, karena sejak dulu dia hanya menginginkan anak laki-laki tapi tak kunjung dia dapatkan hingga Ibu Karina meninggal dunia. Suatu ketika dua bersaudara laki-laki dari keluarga terpandang bermarga Wijaya yang merupakan saingan bisnis dari ayah karina membuat perjanjian. Jika ingin berbisnis bersama dan tidak lagi menjadi saingan dia harus merelakan putrinya menjadi salah satu istri dari anaknya. Walaupun tanpa cinta, akankah Karina ingin menerima salah satu anak dari musuh keluarganya. Yang dicurigai menjadi penyebab kematian ibunya?
Setelah mendengar perjanjian perjodohan yang dibuat ayahnya, Karina merasa hancur. Dia bukan hanya dipaksa menikah dengan pria yang tidak dia kenal, tetapi juga anak dari keluarga yang selama ini dia yakini menjadi penyebab kematian ibunya. Elina Katarina, ibunya yang lembut dan penuh kasih, meninggal karena tekanan batin dan depresi berat. Ayahnya, Edward, bersikeras memilih Denandra Artamartha, anak kedua dari keluarga Wijaya, karena Denandra dikenal sebagai sosok yang dingin dan disiplin seperti dirinya. Dia yakin Denandra akan menjadi pasangan bisnis dan pewaris ideal, dan pernikahan dengan Karina hanyalah bagian dari strategi besar. Namun, di tengah konflik batin dan ketakutan Karina, muncul Devano Resandarta, kakak dari Denandra. Devano tidak setuju dengan perjodohan paksa dan merasa ini hanyalah bentuk transaksi yang tidak berperikemanusiaan.
Dia mencoba mendekati Karina, bukan untuk merayu, tetapi untuk meminta maaf atas apa yang keluarga mereka lakukan dan untuk memberinya pilihan. Karina mulai merasakan perbedaan antara kedua pria itu. Denandra, meski sopan dan bertanggung jawab, selalu menjaga jarak dan memperlakukan Karina sebagai bagian dari kesepakatan. Sedangkan Devano, justru hadir sebagai teman, pendengar, dan perlahan menjadi tempat Karina merasa aman. Namun, perjanjian bisnis tetap berjalan. Karina akhirnya dinikahkan secara resmi dengan Denandra dalam pernikahan mewah yang terasa seperti penjara. Dia tinggal di rumah keluarga Wijaya, menjalani hari-hari penuh protokol dan kehampaan.
Di balik layar, Devano yang merasa bersalah mulai menyelidiki sesuatu, alasan sebenarnya Edward begitu membenci keluarga mereka. Dia menemukan bahwa sebelum ibunya meninggal, Elina Katarina pernah menulis surat kepada ayahnya, menyebutkan bahwa perseteruan bisnis itu bukan satu-satunya alasan dia depresi melainkan fakta bahwa Edward pernah menyimpan rahasia gelap tentang pengkhianatan dalam pernikahan mereka sendiri. Saat Karina menemukan surat itu melalui bantuan Devano, dunianya berubah. Dia menyadari bahwa selama ini, ayahnya menyimpan lebih banyak dosa daripada yang dia kira, dan bahwa pernikahan ini adalah bagian dari siklus kekuasaan, bukan cinta. Sementara itu, Denandra mulai menunjukkan perubahan. Meski lambat, dia mulai memperhatikan Karina. Dia diam-diam mengagumi keberanian dan integritas Karina yang tetap berdiri di tengah badai, walau dia sendiri belum bisa mengakui perasaannya.
Namun, saat dia siap berubah, Karina justru semakin dekat dengan Devano. Denandra yang menyadari bahwa Karina telah menemukan cintanya sendiri pada Devano, akhirnya memilih untuk mundur. Dia mengakui bahwa Karina adalah perempuan luar biasa dan bahwa cinta tidak bisa dipaksakan. Meski hatinya mulai terbuka, dia tidak ingin menjadi bayangan dari luka di masa lalu. Dalam sebuah keputusan yang berani, Karina memilih meninggalkan rumah keluarga Wijaya. Devano datang padanya bukan untuk menyelamatkan, tapi untuk berdiri sejajar. Dia tak menawarkan kemewahan, hanya satu hal yang Karina cari seumur hidupnya, yaitu cinta dan tempat yang dia bisa sebut rumah.
Bersama, mereka membangun usaha kecil yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan sesuatu yang benar-benar berarti bagi Karina. Sebuah rumah kecil di tepian kota, jauh dari gemerlap dunia bisnis dan perjanjian. Karina kini menjalankan yayasan sosial bersama Devano, fokus pada pendidikan perempuan dan anak-anak dari keluarga yang berantakan. Dia dikenal sebagai perempuan berani yang bangkit dari sistem patriarki. Di rumah, Devano tetaplah Devano yang ceria, kadang konyol, dan sangat mencintai Karina. Dia mendukung setiap proyek Karina. Karina kini sering tersenyum, bukan untuk menyenangkan siapa-siapa, tapi karena dia sungguh bahagia.
Dia menemukan cinta yang tak pernah dia dapatkan bahkan dari ayahnya sendiri. Dia dihormati, dan yang paling penting, dia akhirnya merasa hidup dalam rumah yang dia pilih sendiri. Di akhir cerita, Edward yang kini hidup sendiri dan mulai sakit-sakitan menonton dari jauh bagaimana putrinya perlahan membangun kehidupannya sendiri. Untuk pertama kalinya, dia merasa bangga. Dalam keheningan, dia mengirim surat kepada Karina, mengakui semua kesalahannya dan menulis kalimat yang tak pernah dia ucapkan selama hidup.
"Maaf... dan terima kasih telah tetap menjadi anakku, meski aku tak pantas menjadi ayahmu." Karina membaca surat itu dengan mata berkaca. Dia menangis bukan karena sedih, tapi karena akhirnya meski dunia telah melukainya begitu dalam, dia merasa cukup. Dicintai, dihormati, dan akhirnya dihargai.
Mawar dan Harapan
Aku bagaikan tertusuk duri
Cinta dan kehancuran yang kumiliki
Kata-kata tajam yang selalu menusuk hati
Dari mereka yang tak pernah memahami
Mimpi dan ketakutan menjadi satu
Di bawah bayang-bayang bagaikan hantu
Namun di dalam hatiku tetap berharap sesuatu
Kedamaian yang kelak menyertaiku
Meskipun kegelapan telah menyatu denganku
Tapi mimpiku tentang cahaya masih membelenggu
Kesana kemari aku mencari kehangatan
Namun yang kudapatkan hanyalah angan-angan
Dalam lamunan beserta tangisan, aku kehilangan arah tujuan
Banyak pertanyaan yang memenuhi isi kepala
Diriku dan angkasa bersaut tanya
Kapan akhir dari semuanya?
Suatu hari aku akan terbang tinggi
Menjauh dari semua kegelapan ini
Menggapai sinar mentari yang dari dulu ingin kudapati
Walau pernah terluka aku juga ingin damai dan bahagia
Nabila Maula Zakia
230611100151
4E
Komentar
Posting Komentar