Korporasi cahaya kuning
Di tengah hiruk-pikuk kota futuristik Neo-Jakarta, sebuah korporasi misterius bernama Cahaya Kuning diam-diam mengendalikan banyak sektor penting—dari teknologi hingga keamanan siber. Lima individu jenius menjadi pilar organisasi rahasia ini.
Ares, pria muda tampan dengan tatapan tenang, adalah ahli strategi dan negosiator ulung. Ia mampu menyelesaikan konflik tanpa mengangkat satu jari pun—kecuali saat keadaan benar-benar mendesak.
Lyra, wanita berpenampilan elegan dan profesional, memimpin divisi riset dan teknologi. Di balik penampilannya yang ramah, tersembunyi kecerdasan luar biasa yang membuatnya dijuluki “Otak dari Cahaya Kuning”.
Dion, ilmuwan yang dingin dan pendiam, dikenal dengan penampilannya rapi dan kacamata khas. Ia merancang hampir semua sistem keamanan yang membuat markas mereka tak tersentuh.
Aria, anggota termuda, bertanggung jawab dalam komunikasi dan penyamaran. Meskipun terlihat lembut dan manis, ia adalah ahli manipulasi digital dan pelacak data terbaik di Asia Tenggara.
Namun pemimpin sejati mereka adalah Ragnar, pria berjanggut lebat dengan bekas luka di wajah. Dulu ia adalah jenderal perang cyber, kini memimpin dengan tangan besi, membungkus setiap keputusan dengan nuansa keadilan—meski terkadang brutal.
Suatu hari, pesan aneh masuk ke markas mereka: “Kode Sinar Lenyap diaktifkan.” Dunia yang mereka jaga akan segera runtuh jika mereka tak menemukan siapa yang mengkhianati mereka dari dalam. Dalam 72 jam, mereka harus menyatukan kekuatan, mengungkap konspirasi, dan menghadapi konsekuensi yang bisa mengguncang masa depan umat manusia.
Dalam pelarian yang dipenuhi jebakan digital dan ancaman nyawa, kelima anggota Cahaya Kuning akhirnya menemukan sang pengkhianat: Dion, si ilmuwan dingin. Ternyata, ia telah lama bekerja sama dengan organisasi lawan, Bayangan Biru, demi menciptakan dunia di mana emosi dikendalikan oleh logika murni.
Pertarungan terakhir terjadi di puncak Menara Cahaya, markas tertinggi mereka yang kini dikuasai oleh sistem buatan Dion. Aria berhasil menyusup dan menjinakkan sistem pertahanan, sementara Lyra memutuskan hubungan jaringan utama. Ares mencoba merayu Dion untuk kembali berpihak, namun akhirnya terpaksa bertarung demi menyelamatkan yang lain.
Saat segalanya tampak hancur, Ragnar muncul, membawa satu senjata terakhir: rekaman masa lalu Dion, saat ia masih mempercayai keadilan dan persahabatan. Saat video itu diputar, Dion ragu... dan dalam sekejap kesadarannya kembali.
Namun, sistem yang diciptakannya sudah terlalu kuat. Untuk menghentikannya, Dion memilih untuk mengorbankan dirinya—memasukkan tubuhnya ke dalam inti server dan membiarkan sistem menyatu dengannya sebelum meledakkan dirinya dari dalam.
Cahaya Kuning selamat. Tapi dengan kehilangan besar.
Beberapa bulan kemudian, dunia menjadi lebih damai. Ragnar pensiun. Ares dan Lyra membentuk organisasi baru bernama Harapan Cerah. Aria kini menjadi mentor bagi generasi baru penjaga dunia digital.
Di balik layar, nama Dion dikenang—bukan sebagai pengkhianat, tapi sebagai penyelamat terakhir.
Dan dari reruntuhan Cahaya Kuning, lahirlah cahaya yang baru—lebih bersih, lebih terang.
Dan akhirnya
Ternyata Dion, si ilmuwan, adalah pengkhianat yang bekerja sama dengan musuh. Namun saat tim mencoba menghentikannya, mereka berhasil menyentuh sisi kemanusiaannya. Dion akhirnya sadar dan mengorbankan dirinya untuk menghancurkan sistem yang ia ciptakan sendiri. Korporasi selamat, tapi kehilangan besar tetap terasa. Dunia kembali damai, dan anggota yang tersisa melanjutkan perjuangan dengan harapan baru.
Mulqiyas salam 171
Komentar
Posting Komentar