Sakura & Secrets: Cinta Terlarang di Seoul High
-Penokohan
- Jihoon: Siswa 17 tahun yang hangat, ceria, soft spoken dan anak bungsu Presiden Park, tumbuh dengan kasih sayang keluarga meski sibuk
- Sooyoung: Siswi 17 tahun yang lembut, penyabar, berjiwa seni dan Ingin hubungan yang jujur dan hangat bersama Jihoon
- Hangwoo: Kakak Jihoon yang milyarder muda dan terkejut menemukan dirinya jatuh cinta pada Sooyoung, meski tahu itu salah
- Presiden Park: Ayah Jihoon & Hangwoo, Presiden Korea yang mampu menyembunyikan kerentanan masa lalu di balik jabatan tinggi
- Ji‑yeon: Ibu Sooyoung, cinta pertama Presiden Park yang anggun, penyayang, kuat menghadapi kesulitan
-Sinopsis
Senja merona di halaman Seoul High School ketika Jihoon menunggu di bawah pohon sakura, hatinya berdebar setiap kali Sooyoung menyapanya. Kebersamaan mereka sederhana dengan sebuah bangku taman, secarik kertas catatan, dan canda yang terbisik pelan namun membuat dunia mereka terasa sempurna. Di balik tawa itu, Jihoon menyimpan kerisauan denhan sebuah rahasia kecil yang hanya mereka tahu dan ia ingin selalu terjaga.
Kehadiran Hangwoo, kakak Jihoon yang telah sukses sebagai milyarder, perlahan menimbulkan kegelisahan. Awalnya Hangwoo hanya menanyakan kabar Sooyoung, tetapi perhatian demi perhatian undangan makan malam di atap gedung mewah dan pesan singkat larut malam membuat Sooyoung bingung sehingga membuat Jihoon gelisah. Hatinya merasakan bayang‑bayang cinta terlarang tumbuh di antara mereka, sesuatu yang tak pernah ia duga akan datang dari orang terdekatnya sendiri.
Suatu malam, di balkon apartemen Hangwoo yang memandang gemerlap kota Seoul, Jihoon menyaksikan adegan yang menghancurkan: kakaknya mengaku mencintai Sooyoung. Suara Hangwoo lembut namun tegas, “Aku tak bisa menahan perasaan ini.” Sooyoung terdiam mematung, menahan air mata, sementara Jihoon terpaku di ambang pintu hatinya remuk melihat dua orang yang ia sayangi terluka oleh kejujuran yang salah alamat.
-Ending
Keesokan harinya, Presiden Park, ayah Jihoon dan Hangwoo, memanggil mereka ke ruang kerjanya. Di sana ia membuka kisah masa lalunya dengan Ji‑yeon, ibu Sooyoung, cinta pertama yang terselip di antara ambisi politik dan janji yang terpaksa terhenti. Dengan suara lembut, ia menasihati, “Anak‑anakku, cinta sejati lahir dari kejujuran dan keikhlasan. Jaga hati kalian dan hargai satu sama lain, tanpa melukai yang lain.” Kata‑kata itu menembus dinding kesedihan, memberikan kehangatan yang setengah terlupakan.
Malam itu, Jihoon dan Sooyoung kembali berjalan bergandengan tangan di taman sakura, hati mereka kini lebih kokoh setelah diterpa badai. Dari jauh, Hangwoo menatap dengan senyum lembut dan air mata kecil, ikhlas melepas apa yang tak boleh ia miliki. Di kantung jasnya, Presiden Park menyimpan kenangan manis bersama Ji‑yeon, tahu bahwa masa lalu telah damai, memberi ruang bagi generasi baru untuk mencinta tanpa beban sejarah. Cinta, pada akhirnya, adalah tentang keberanian untuk melepaskan dan keikhlasan untuk membiarkan yang terbaik tumbuh.
~About U🤍
Komentar
Posting Komentar